Mencairkan Gunung Es : Siasat Mengubah Kebekuan Dalam Organisasi

Mencairkan Gunung Es menceritakan perjalanan transformasi internal Bank Indonesia dalam menghadapi perubahan : undang - undang baru, suasana dan hubungan kerja baru dengan instansi - instansi lain. Buku ini dikisahkan oleh seorang pelaku utamanya. Berguna dan enak dibaca Prof. Dr. Bodieno ( Gttu Besar Fakultas Ekonomi Uniiversitas Gadjah Mada)

Perubahan : " itulah kata kunci dalam buku karya Miranda Goeltom, yang mengupas secara mendalam mengenai perjuangan panjang dan kerja kerasnya dalam menerapkan knowledge management. Langkah nyata yang dilakukan oleh seorang pecinta seni dalam mewujudkan obsesi yang telah terpendam lama. Menghayati mutiara bijak Almarhum Buya Hamka : Tidak semua orang yang menolak kebenaran itu tidak tahu bahwa yang ditolaknya benar", maka dalam waktu yang tidak singkat, Miranda mampu mencairkannya. (Fauzi Bowo : Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta)

Setelah membaca draf buku ini, saya merasa begitu terkesan sehingga sebagai Ketua Umum MURI (Museum Rekor-Dunia Indonesia) Meneruskannya ke Dewan Penilai MURI demi ikut bersama cermat menyimak isi buku sarat kandungan kreatif inovatif ini. Akhirnya segenap pihak berwenang secara bulat mencapai kesepakatan untuk menganugerahkan piagam MURI atas rekor Empu Perbankan Indonesia kepada tokoh perempuan Indonesia bernama Miranda S. Goeltom. Ini merupakan kalimat apresiasi terhadap buku Mencairkan Gunung Es, Karya dari seseorang yang sangat saya kagumi dan hormati. (Jaya Suprana, Budayawan, Ketua Umum MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia)

Miranda Goeltom yang saya kenal sebagai eksekutif dan ilmuwan ternyata bisa mendorong manusia Bank Indonesia untuk berubah, bukan demi berubahnya atau mendapatkan award Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) saja, tetapi demi penyebaran spirit dan wisdom yang ditularkan atau diketuk-tularkan melalui Knowledge Management yang caranya digambarkan secara gamblang, commom sense, dan penuh sense of humor pula dalam buku ini.
Buku ini bukan hanya diperlukan pegawai atau karyawan perusahaan yang ingin mensosialisasikan "knowledge management" saja, tetapi bagi seluruh bangsa Indonesia yang sudah belajar, bersekolah, berpendidikan, namun masih butuh " pembelajaran" dan penerapan intensif.