Image of Mengelak dari Jebakan Penghasilan Menengah di Indonesia : Analisa Resiko, Pemecahan Masalah dan Karakteristik Nasional

Text

Mengelak dari Jebakan Penghasilan Menengah di Indonesia : Analisa Resiko, Pemecahan Masalah dan Karakteristik Nasional



Mengelak dari Jebakan Penghasilan Menengah di Indonesia : Analisa Resiko, Pemecahan Masalah dan Karakteristik Nasional
Oleh : Faisal Basri, Gatot Arya Putra

Untuk menghindar dari perangkap pendapatan rendah dan menengah solusinya hanya melalui penguatan sektor industri. Untuk itu peran kepemimpinan nasional dalam hal ini presiden sangatlah vital dan sangat menentukan. Nawacita harus digunakan untuk menyukseskan kebijakan industri. Indonesia selama ini tidak memiliki fundamental perekonomian yang menjamin bahwa perekonomian Indonesia akan selamat dari perangkap pendapatan menengah. Lemah dalam sumber daya manusia baik dalam konteks kesehatan dan pendidikan serta tak memiliki visi kebijakan industri yang tegas. Di tambah adanya ketimpangan kekayaan yang semakin meninggi dan secara absolut nilainya sudah sangat tinggi. Padahal kekuatan sumber daya manusia dan harmonisasi sosial adalah persyaratan penting dalam menyukseskan kebijakan industri.

Sumber daya manusia sangatlah lemah terutama dalam konteks kualitas. lemahnya kemampuan kognitif pelajar Indonesia harus segera diperbaiki agar transformasi perekonomian Indonesia mampu bergerak mulus dari ketergantungan kepada industri berbasis upah murah menuju basis produksi dengan keahlian yang lebih tinggi. Sementara rasio pendaftaran sekolah untuk tingkat menengah dan universitas (tingkat tinggi) harus juga segera ditingkatkan. Keberhasilan pendidikan harus diukur dari output pendidikan dengan menggunakan barometer internasional seperti yang dilakukan oleh PISA
Struktur ekspor Indonesia masih belum memperlihatkan perbaikan dalam meningkatkan peran dari ekspor berbasis teknologi tinggi dengan nilai kontribusinya dalam ekspor yang sangat rendah dan semakin menurun. Sementara itu, kinerja sektor manufaktur juga lemah.

Untuk memacu pertumbuhan ekonomi tinggi yang berkelanjutan semakin mustahil dapat dilakukan oleh indonesia karena perkembangan stok modal (dan produktivitas faktor total juga tidak dapat mengimbangi kecepatan pertumbuhan ekonomi negara yang berada pada frontier teknologi
Kinerja ekonomi Indonesia juga sangat sensitif terhadap krisis yang bersifat eksternal dan memerlukan waktu yang lama untuk kembali pulih padahal perekonomian Indonesia dibandingkan tahun 1960 relatif menjadi semakin agak tertutup perekonomiannya jika diukur dari peran ekspor barang terhadap produk domestik bruto secara Paritas daya beli (Purchasing Power Purity - PPP) Peluang perekonomian Indonesia terperangkap dalam pendapatan rendah adalah 80%, peluang untuk menjadi pendapatan menengah hanya sebesar 16 % sedangkan peluang Indonesia untuk masuk menjadi negara berpendapatan tinggi kecil sekali yaitu hanya 3 %


Ketersediaan

2022.0541330 BAS mEkonomi Islam - Library (Rak 3)Tersedia
2022.0542330 BAS mEkonomi Islam - Library (Rak 3)Tersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
330 BAS m
Penerbit Friedrich Ebert Stiftung : Jakarta.,
Deskripsi Fisik
54 p. : ill. ; 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-602-886-617-0
Klasifikasi
330
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya