I. Pendahuluan
1.1 Mutu Benih
1.2 Viabilitas
1.3 Pengujian Viabilitas
1.4 Uji Cepat Viabilitas
1.5 Standarisasi Uji Cepat Viabilitas
II. Metode Uji Cepat Viabilitas
2.1 Uji Tetrazolium Topografis
2.2 Uji Hidrogen Peroksida
2.3 Uji Eksisi Embrio
2.4 Uji Belah
III. Uji Cepat Viabilitas Jenis Acacia Crassicarpa
3.1 Umum
3.2 Uji Tetrazolium Topografis
3.2.1 Standardisasi Prosedur
3.2.2 Kunci Interpretasi
3.3. Uji Hidrogen Peroksida
3.3.1 Standardisasi Prosedur
3.3.2 Kunci Interpretasi
3.4 Uji Eksisi Embrio
3.4.1 Standardisasi Prosedur
3.4.2 Kunci Interpretasi
3.5 Uji Belah
3.5.1 Standardisasi Prosedur
3.5.2 Kunci Interpretasi
IV. Uji Cepat Viabilitas Jenis Enterolobium Cyclocarpum
4.1 Umum
4.2 Uji Tetrazolium Topografis
4.2.1. Standardisasi Prosedur
4.2.2. Kunci Interpretasi
4.3 Uji Hidrogen Peroksida
4.3.1. Standardisasi Prosedur
4.3.2. Kunci Interpretasi
4.4. Uji Eksisi Embrio
4.4.1. Standarisasi Prosedur
4.4.2. Kunci Interpretasi
4.5. Uji Belah
4.5.1. Standarisasi Prosedur
4.5.2. Kunci Interpretasi
V. Uji Cepat Viabilitas Jenis Tectona Grandis
5.1 Umum
5.2 Uji Eksisi Embrio
5.2.1. StandarDISASI pROSEDUR
5.2.2. Kunci Interpretasi
5.3 Uji Belah
5.3.1 Standardisasi Prosedur
5.3.2 Kunci Interpretasi
VI. Uji Cepat Viabilitas Jenis Dalbergia Latifolia
6.1 Umum
6.2 Uji Tetrazolium Topografis
6.2.1 Standardisasi Prosedur
6.2.2 Kunci Interpretasi
6.3. Uji Hidrogen Peroksida
6.3.1. Standardisasi Prosedur
6.3.2. Kunci Interpretasi
6.4 Uji Eksisi Embrio
6.4.1. Standarisasi prosedur
6.4.2 Kunci Interpretasi
6.5 Uji Belah
6.5.1. Standardisasi Prosedur
6.2 Kunci Interpretasi
VII. Uji Cepat Viabilita Jenis Agathis Loranthifola
7.1 Umum
7.2 Uji Tetrazolium Topografis
7.2.1 Standardisasi Prosedur
7.2.2 Kunci Interpretasi
7.3 Uji Hidrogen Peroksida
7.3.1 Standardisasi Prosedur
7.32 . Kunci Interpretasi
7.4. Uji Eksisi Embrio
7.4.1. Standardisasi Prosedur
7.4.2. Kunci Interpretasi
7.5. Uji Belah
7.5.1 Standardisasi Prosedur
7.5.2 Kunci Interpretasi