Dalam Undang-Undang SISDIKNAS dikatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak. Seorang Peternak faham Tujuan beternak. Perlakuan apa yang harus dilakukan. Peternak Sapi misalnya, dia memberikan Perlakuan yang berbeda beda, peternak Sapi untuk qurban berbeda perlakuan untuk sapi Bajak Sawah atau sapi untuk Pedaging kosumsi harian. Ternak ikan dalam bahasa Arabnya itu Tarbiyatu Samak (belajar beternak ikan). Jadi Tarbiyah/pendidikan Islam sama dengan konsekwensi Peternak sesuai dengan tujuan yang ingin diperoleh, kita kenal dengan Tarbiyah bil Ahdaf Tarbiyah/Pendidikan berbasis Tujuan.

Sedangkan dalam pendidikan islam, pendidikan diharapkan dapat terpenuhinya aspek jasmaniah, rohaniah, akal dan sosial. Pada aspek rohaniah, pendidikan diharapkan dapat membentuk Akhlak mulia peserta didik.

Ada dua istilah yang perlu dicermati, yaitu tahdzib pelurusan akhlak dan ta'lim bermuara pada akal. Bisa saja terjadi seseorang itu berpengetahuan tetapi tidak muhadzab (tidak berakhlak mulia), seperti fenomena tawuran dikalangan terpelajar yang merusak dan memakan korban jiwa. Tadzib dan ta'lim merupakan kekuatan yang butuh perlakuan tarbiyah yang berbeda.

Pendidikan tidak difahami sebagai transfer ilmu saja kepada peserta didik. Pendidikan islam juga harus mampu menghasilkan pribadi tersebut dibutuhkan kerja tarbiyah ya serius, terarah dan berkesinambungan.