Image of Menyakini Menghargai Ala Milenial

Text

Menyakini Menghargai Ala Milenial



Iman Yang Selalu Tersenyum engapa manusia gemar menampilkan agama dengan wajah galak Entah murni wujud dari sebuah ajaran atau justru sebagai nafsu buruk M manusia yang mengatas-namakan ajaran agama? Untuk menjawabn ya, saya rasa tepat apa yang pernah diucapkan seorang Gus Dur agama ibu ya, saya rasang dalam orientasi hukum (nomos/law oriented religion) bata (eros/love oriented religion). Dan sedari dulu, manusia memang lea suka menelan agama sebagai sesuatu yang keras lewat hukum-hukumnya Seperti Eropa di Abad Pertengahan saat ramai praktik Inkuisisi sebab melanggar hukum Tuhan dalam fatwa ketat yang dikeluarkan Vatikan masa itu-justru dengan dalih atas nama cinta kasih Tuhan. Yang mengejutkan, bahkan untuk sekadar tertawa pun dilarang. "Suasana hati hanya akan saleh kalau hati merenungkan kebenaran. Kebenaran serta kebaikan tidak untuk ditertawakan. Itulah mengapa Kristus tak pernah tertawa. Ketawa mendorong keragu-raguan," tegas Jorge de Burgos, seorang biarawan tua yang sedang menentang argumen rahib-rahib muda, yang nantinya tewas diracun oleh Jorge Alasannya karena melanggar hukum Tuhan. Sepenggal kisah dari roman sejarah berjudul The Name of the Rose itu, buat saya, ingin menyindir agama yang begitu serius, sekaligus menakutkan -seperti sosok Jorge yang beriman tanpa senyum. Di dalam Islam, iman tanpa senyum itu dimulai dalam panas nafas Khawarij. Mereka yang berdalih paling mengikuti hukum Tuhan secara literer Bagi mereka, apa-yang-baru dan siapa yang tak sesuai hukum Tuhan mest diperangi. Kisah yang terus diingat dan tragis dibuatnya, ketika Ali bin Abi Thalib, menantu Muhammad Saw, tewas dibunuh oleh Abdurrahman bin Muljam si Khawarij Saat itu, Imperium Islam dalam keadaan terpecah belah. Efek dan Merbunuhnya Khalifah Utsman dalam pemberontakan 17 Juni 656 Maseh d Madinah. Menghindari vacum of power, Ali bin Abi Thalib ditunjuk sebaga Khalifah baru yang sah. Muawiyah-sepupu Utsman bin Affan yang meminta bersikeras berada diposisi yang berseberangan dengan Khalifah Ali. Padahal berikan Ali mengusut dalang pemburupu Utsman bin Affan yang tapl sang khalifah cuma ingin menenangkan semua pihak, termasuk desakan Khawarij untuk membunuh Muawiyah. Mereka menuduh kerabat Utsman itu sebagai pembangkang yang tak mengakui Kekhalifahan Ali.


Ketersediaan

Tidak ada salinan data


Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
-
Penerbit : .,
Deskripsi Fisik
130 p ; ill 22,5 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya